Hai
mas bro, di season ini ane mau mengemukakan tentang judul yang di atas. Biar
lebih seru mendingan kita sharingan aja biar postingan ini lebih nambah berarti.
Biasanya awal dari remaja, kita paling pintar mengada-ngada. Bahasa remaja
awamnya disebut gengsi alias gak mau menerima kenyataan yang kurang dari
dalam diri kita sendiri, kita biasanya melebih-lebih kan apa yang kuranga dari
diri kita sendiri. biasa ingin terlihat
keren di depan teman-teman so cool .
Tahu
gak, yang menyebab kan keinginan kita untuk mengada-ngada itu masih hawa nafsu
loh. Parah kan, makannya jangan mau di kendaliin sama hawa nafsu. Sungguh
merugi remaja yang mengada-ngada di balik kenyataan dirinya di sisi lain
mengada-ngada dapat membawa petaka mengada-ngada juga dapat menyiksa diri kita
sendiri. Klo sudah mengada-ngada sekali, rasanya gak afdol klo gak
mengada-ngada lagi di keudian hari.
Ya..
sifat mengada-ngada ini sama halnya dengan berbohong. Dalam sebuah kitab,
diterangkan bahwasannnya “berbohong
pertama dapat memacu berbohong berikutnya” pengartiannya dapat di ungkapkan
dalam dialog di bawah ini.
Andi “ mah andi izin mau pergi ”,
Mama “ pergi kemana nak?”,
Andi “mau kerja kelompok ( padahal
mau maen ps )”
Mama “ di rumah siapa kerja kelompoknya? “
Andi “ di rumah badru ( padahal di
warung ps) “
Mama “ mau naik apa kesananya?“
Andi “ naik mobil umum mah ( padahal
jalan kaki)”
Mama “ yawudah ambil uang buat
ongkosnya di atas lemari”
Andi “ iya mah…”
Tuh
kan tega banget si Andi berbohong kepada orang tuanya, mending sekali doang
berbohongnya inimah pake berkali-kali lagi udah kayak bonus kartu hp
Udah
deh, bagi kaum remaja awam mendingan
kita menjadi remaja yang bener aja jangan sembrono jadilah diri kita
masing-masing setiap manusia pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Yang
kekurangan kita tutupin dengan kelebihan, kita dan yang kelebihan kita
tingkatkan. Terimalah diri, katakanlah fakta dan janganlah mengada-ngada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar