Selasa, 19 Februari 2013

Perbedaan air Kencing Wadi, Madzi, Mani


          Kali ini, ane mau ngasih tahu tentang cairan-cairan. Wah, pasti mikirnya yang enggak-enggak tentang cairan. Sebagai seseorang yang beranjak dewasa, kita juga harus mendewasakan ilmu kita dengan terus mencari pengetahuan yang belum kita ketahui.
          Ternyata, cairan bagi seorang pria terdapat 3 macam yakni:
-          Cairan kencing
-          Cairan wadi
-          Cairan madzi
-          Cairan mani


     Cairan kencing yakni cairan yang biasa kita keluarkan setiap hari, kalau cairan yang satu ini ane gak usah repot neranginnya soalnya pasti temen-temen sudah tahu.
     Cairan wadi yakni cairan tebal bewarna putih yang keluar setelah kencing atau setelah melakukan pekerjaan yang melelahkan, misalnya berolah raga berat. Cairan ini najis loh,   hasil dari beberapa kesepakatan ulama bahwa cairan ini najis, maka sebab itu kita harus wajib mandi.
     Cairan madzi yakni cairan yang tipis dan lengket yang keluar ketika munculnya syahwat, baik ketika kita bemesraan dengan wanita, saat pendahuluan jima’, atau melihat dan mengkhayal sesuatu yang mengarah kepada hal yang vulgar. Cara keluarnya tidak terpancar dan tubuh kita tidak merasa lelah ketika mengeluarkannyadan keluarnya biasanya tidak terasa.   
     Cairan mani yakni Cairan tebal yang baunya seperti adonan tepung, keluar dengan terpancar sehingga terasa keluarnya, keluar ketika jima’ atau ihtilam (mimpi jima’) atau onani -wal ‘iyadzu billah-, dan tubuh akan terasa lelah setelah mengeluarkannya.
 
          maka berikut kesimpulan perbedaan antara mani dan madzi:
a. Madzi adalah najis berdasarkan ijma’, sementara mani adalah suci menurut pendapat yang paling kuat.
b. Madzi adalah hadats ashghar yang cukup dihilangkan dengan wudhu, sementara mani adalah hadats akbar yang hanya bisa dihilangkan dengan mandi junub.
c. Cairan madzi lebih tipis dibandingkan mani.
d. Mani berbau, sementara madzi tidak (yakni baunya normal).
e. Mani keluarnya terpancar, berbeda halnya dengan madzi. Allah Ta’ala berfirman tentang manusia, “Dia diciptakan dari air yang terpencar.” (QS. Ath-Thariq: 6)
f. Mani terasa keluarnya, sementara keluarnya madzi kadang terasa dan kadang tidak terasa.
g. Waktu keluar antara keduanyapun berbeda sebagaimana di atas.
h. Tubuh akan melemah atau lelah setelah keluarnya mani, dan tidak demikian jika yang keluar adalah madzi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar